Desa Adat Kesiman

Sejarah Desa Adat Kesiman

Desa Adat Kesiman yang terletak di wilayah Denpasar Timur, Bali, merupakan salah satu desa adat yang memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam perjalanan budaya dan spiritual masyarakat Bali. Nama "Kesiman" diyakini berasal dari kata "Kusima", yang merupakan gabungan dari "ku" (kukuh/kokoh) dan "sima" (wilayah suci). Nama ini mencerminkan kekuatan spiritual dan kesakralan wilayah Kesiman sejak zaman dahulu.

Dalam lontar Babad Wanggayah diceritakan bahwa cikal bakal Kesiman berawal dari keberadaan Ida Dalem Batu Ireng, seorang tokoh suci Bali Kuna yang dipercaya mencapai moksa di tepi Tukad (Sungai) Ayung. Di lokasi tersebut kemudian didirikan sebuah tugu suci sebagai bentuk penghormatan, yang disebut Batu Sima. Seiring waktu, tempat ini menjadi pusat spiritual penting bagi masyarakat sekitar.

Pada tahun 1343 Masehi, Bali memasuki era baru setelah ditaklukkan oleh Kerajaan Majapahit melalui ekspedisi yang dipimpin oleh Patih Gajah Mada. Untuk mengatur pemerintahan di Bali, Majapahit mengangkat Sri Kresna Kepakisan sebagai Adipati Bali. Salah satu pengikutnya, yakni Arya Wang Bang Pinatih, kemudian membangun puri di wilayah tempat Dalem Batu Ireng moksa, dan menamai kawasan tersebut dengan nama "Kusima", yang kemudian berkembang menjadi "Kesiman".

Dalam perjalanan sejarahnya, Desa Adat Kesiman tumbuh menjadi pusat kehidupan adat, budaya, dan spiritual yang sangat aktif. Salah satu tradisi sakral yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah Ngerebong, sebuah upacara keagamaan yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali di Pura Agung Petilan. Tradisi ini merupakan simbol penting dari keharmonisan antara alam sekala dan niskala, serta bentuk nyata pelestarian warisan leluhur.

Meskipun kini Kesiman berada di tengah kawasan perkotaan yang berkembang pesat, desa adat ini tetap berkomitmen menjaga nilai-nilai luhur adat dan budaya warisan para pendahulu. Dengan semangat pelestarian dan adaptasi teknologi, Desa Adat Kesiman terus berupaya menjaga identitas budaya sekaligus berinovasi untuk menjawab tantangan zaman.